Monev Virtual Di Provinsi Sumatera Barat Dan Sulawesi Utara: Pertamuan DJSN Dengan Peserta JKN

Monev Virtual Di Provinsi Sumatera Barat Dan Sulawesi Utara: Pertamuan DJSN Dengan Peserta JKN

DJSN melaksanakan pertemuan dengan peserta JKN dalam rangkaian Monitoring dan Evaluasi Virtual Semester 1 Tahun 2021 di Provinsi Sumatera Barat dan Sulawesi Utara, Kamis (3/6).

dr. Mohamad Subuh, MPPM. perwakilan dari Anggota DJSN unsur Pemerintah menyampaikan paparannya sebagai pengantar dalam diskusi hari ini. Selain itu, turut hadir  Anggota DJSN Mickael Bobby Hoelman, S.E., M.Si. dari unsur Tokoh/Ahli dan Ir. Untung Riyadi, S.E. dari unsur Pekerja.

Dalam paparannya, dr. Subuh menyampaikan bahwa ada pertumbuhan kepesertaan JKN yang positif mengingat di Indonesia baru berjalan dari tahun 2014, meskipun secara angka sempat turun pada tahun 2020 dengan adanya kondisi seperti Pandemi Covid-19. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang menjadi tantangan pelaksanaan program JKN khususnya terkait kepesertaan ini yaitu 1) kesulitan pendaftaran menjadi peserta karena ketiadaan NIK; 2)Pendaftaran karyawan hanya sebagian oleh perusahan; 3) PPNPN daerah/tenaga sukarelawan belum didaftarkan menjadi peserta JKN dan 4) masih terdapat penduduk miskin dan tidak mampu yang belum masuk sebagai PBI.

“Saya melihat bahwa beberapa hal masih menjadi tantangan kita bersama khususnya terkait kepesertaan. Saya menyebutnya tantangan bukan kendala, sehingga ini bisa menjadi usaha dan semangat kita bersama untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terus menerus untuk kepesertaan ini,” jelas dr. Subuh.

Ada beberapa topik permasalahan yang dibahas dalam diskusi ini selain kepesertaan yaitu terkait iuran dan pelayanan oleh Faskes, pelayanan oleh BPJS Kesehatan, termasuk harapan terhadap pelayanan kedepannya. Semua topik tersebut disambut dengan baik oleh peserta JKN dalam Monev yang dilaksanakan secara virtual siang ini dengan menyampaikan masukan serta testimoninya.

Novita Derek, peserta JKN ini menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi dari BPJS Kesehatan, “Sebenarnya program kesehatan sudah baik, BPJS Kesehatan membuat inovasi dengan mempermudah pendaftaran dengan tanpa tatap muka. Harapannya agar BPJS Kesehatan untuk tetap terus berinovasi.”

Selain apresiasi, juga ada peserta yang memberikan masukan terkait berjalannya JKN ini seperti masalah relaksasi iuran. “Harapannya ada mekanisme cicilan pembayaran tunggakan, karena sudah terlalu banyak nominalnya dan tidak mampu membayar,” ujarnya. Hal ini juga ditambahkan oleh peserta lainnya, “mohon dipertimbangkan relaksasi untuk diadakan lagi karena sangat membantu peserta mandiri untuk membayar tunggakan, terlebih di masa pandemi saat ini.”

Mickael B. Hoelman, Anggota DJSN menanggapi masukan tersebut untuk menjadi catatan. “Tahun 2021 memang sudah tidak ada relaksasi, namun masukan terkait relaksasi iuran ini tentu bisa menjadi pertimbangan bagi kami sebagai pembuat kebijakan sebagai catatan hasil evaluasi.”

Ditambahkan oleh dr.Subuh, “Pemerintah tentu memperhatikan dengan baik kapan waktu yang tepat untuk memberikan relaksasi karena ini sifatnya kebijakan yang berdampak secara nasional. Namun perlu dicatat bersama bahwasanya Pemerintah dalam membuat kebijakan memperhatikan kepentingan rakyat secara menyeluruh terlihat kepada adanya peraturan-peraturan terkait iuran yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Secara keseluruhan kegiatan Monev siang ini dinilai bermanfaat dan menjadi kesempatan yang baik untuk saling berkomunikasi antara DJSN, BPJS Kesehatan dan peserta JKN.

Hal senada disampaikan oleh BPJS kesehatan Kepwil Suluttenggomalut. “Hal yang baik untuk melaksanakan Monev bersama DJSN terkait BPJS Kesehatan sendiri, pelaksanaan JKN, FKTP, FKTRL hingga hari ini dengan Peserta JKN. BPJS Kesehatan akan terus mendengar dari stakeholder dan peserta JKN sebagai masukan perbaikan dan inovasi sehingga peserta lebih merasakan kebermanfaatan dari BPJS Kesehatan.”

Ditutup oleh perwakilan BPJS Kesehatan KC Padang juga memberikan pernyataannya. “Berterimakasih kepada peserta karena mendapatkan gambaran akan kepuasan juga keluhan sehingga menjadi masukan bagi BPJS Kesehatan. Berharap agar peserta JKN tidak sungkan dalam menyampaikan masukan dan keluhannya atau meminta informasi melalui 1500400 atau akses mobile JKN. Terima kasih atas testimoni positif agar menjadi penyemangat bagi BPJS Kesehatan untuk terus memberikan pelayanan yang lebih baik.”