Laporan Akhir SIAD WORLD BANK: 5 Area Prioritas Pengawasan DJSN pada BPJS-TK

Laporan Akhir SIAD WORLD BANK: 5 Area Prioritas Pengawasan DJSN pada BPJS-TK

Jakarta (16/6) - DJSN bersama World Bank melaksanakan Rapat Penyampaian Laporan Akhir Asesmen SIAD terhadap BPJS TK oleh team World Bank secara daring. Hadir dalam rapat ini Anggota DJSN: Dr. Tono Rustiano, M.M., dr. Asih Eka Putri, MPPM. dan Dr. Indra Budi Sumantoro, S.Pd., M.M. dari unsur Tokoh/Ahli serta Drs. Paulus Agung Pambudhi, M.A. dari unsur Pemberi Kerja/Organisasi Pengusaha dan Ir. Untung Riyadi, S.E. dari unsur organisasi pekerja.

Sebagai informasi, SIAD atau Social Insurance Agency Diagnostic ini adalah sebuah alat asesmen yang dikembangkan oleh World Bank berdasarkan prinsip manajemen yang berlaku untuk berbagai operasional bidang jaminan sosial. SIAD dibuat dengan kontribusi dari Asosiasi Jaminan Sosial Internasional (ISSA) dan selaras dengan pedoman ISSA-Excellence in Social Security Administration. Dalam prosesnya terdapat 4 (empat) fase asesmen yang dilakukan mulai dari kesepakatan antara Komisi Monev DJSN dan Tim Bank Dunia untuk menggunakan Kuisioner Administratif (AQ), Asesmen mandiri pada aspek tata kelola, lingkungan operasional dan kinerja oleh BPJS TK dengan mengisi delapan modul AQ, presentasi awal asesmen SIAD hingga terakhir pembentukan laporan dan hasil presentasi asesmen.

Disampaikan oleh Paul Tambunan- perwakilan World Bank, terdapat 5 area prioritas pengawasan DJSN pada BPJS-TK  dengan tingkat kepentingan tinggi hingga sangat tinggi. Pertama terkait tata kelola internal dan pengawasan operasional. Kedua, terkait struktur dan proses pengelolaan dana dan investas. Ketiga, terkait pembangunan platform TI baru dan Sistem Manajemen Informasi (MIS). Keempat, terkait Instruksi Presiden untuk perluasan kepesertaan. Dan kelima adalah terkait peningkatan pada pertukaran, integrasi dan interoperabilitas data.

Menyambut hal tersebut, Tono menyampaikan bahwasanya ada beberapa hal yang memang menjadi perhatian khusus termasuk mendorong perbaikan dalam hal investasi juga terkait IT yang perlu didalami misalnya terkait keamanan data kepesertaan. 

Lebih lanjut dr. Asih, juga mengajukan usulan terhadap pembahasan bersama untuk menguji maturity level dari badan penyelenggara yang disambut baik oleh tim world bank. Selain itu juga, dalam laporannya World Bank melampirkan hasil temuan dan beberapa rekomendasi yang bisa dipelajari lebih lanjut oleh DJSN.